Terbaru - #8 Prasasti Peninggalan Kerajaan Demak

#8 Prasasti Peninggalan Kerajaan Demak  -  Kerajaan Demak berdiri pada tahun 1475. Bukti sejarah yang mengabarkan mengenai keberadaan kerajaan ini di saat lalu telah cukup banyak didapatkan. Mengenai beberapa bukti lain yang berbentuk peninggalan bersejarah seperti bangunan atau benda-benda tertentu juga masihlah terpelihara sampai saat ini. Beberapa bangunan atau benda peninggalan kerajaan Demak itu misalnya Masjid Agung Demak, Soko Guru, Pintu Bledeg, Bedug serta Kentongan, situs Kolam Wudlu, dan maksurah yang berupa pahatan atau ukiran indah.

 Bukti sejarah yang mengabarkan mengenai keberadaan kerajaan ini di saat lalu telah cukup  Terbaru -  #8 Prasasti Peninggalan Kerajaan Demak


1. Masjid Agung Demak

Peninggalan Kerajaan Demak yang paling dikenal yaitu Masjid Agung Demak. Bangunan yang didirikan oleh Walisongo pada tahun 1479 ini masihlah berdiri kokoh sampai sekarang ini walau telah mengalami beberapa renovasi. Bangunan ini juga menjadi salah satu bukti kalau kerajaan Demak pada saat silam sudah menjadi pusat pengajaran serta penyebaran Islam di Jawa. Bila Anda tertarik untuk melihat keunikan arsitektur serta nilai-nilai filosofisnya, datanglah ke masjid ini. Letaknya ada di Desa Kauman, Demak – Jawa Tengah.

2. Pintu Bledek

Dalam bahasa Indonesia, Bledek bermakna petir, oleh jadinya, pintu bledek sanggup diartikan sebagai pintu petir. Pintu ini dibuat oleh Ki Ageng Selo pada tahun 1466 serta menjadi pintu utama dari Masjid Agung Demak. Berdasar pada dongeng yang beredar, pintu ini dinamakan pintu bledek tidak lain lantaran Ki Ageng Selo memanglah membuatnya dari petir yang menyambar. Sekarang ini, pintu bledek sudah tidak lagi digunakan sebagai pintu masjid. Pintu bledek di museumkan alasannya sudah mulai lapuk serta bau tanah. Ia menjadi koleksi peninggalan Kerajaan Demak serta dikala ini disimpan di dalam Masjid Agung Demak.

3. Soko Tatal serta Soko Guru

Soko Guru yaitu tiang berdiameter mencapai 1 meter yang berfungsi sebagai penyangga tegak kokohnya bangunan Masjid Demak. Ada 4 buah soko guru yang dipakai masjid ini, serta berdasar pada kisah seluruh soko guru itu dibuat oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Sang Sunan memperoleh peran untuk membuat semua tiang itu sendiri, hanya saja ketika ia gres menciptakan 3 buah tiang setelah masjid siap berdiri. Sunan Kalijaga dengan terpaksa sekali kemudian menyambungkan semua tatal atau potongan-potongan kayu sisa pembuatan 3 soko guru dengan kemampuan spiritualnya serta mengubahnya menjadi soko tatal dengan kata lain soko guru yang terbuat dari tatal.

4. Bedug serta Kentongan

Bedug serta kentongan yang ada di Masjid Agung Demak juga yakni peninggalan Kerajaan Demak yang bersejarah dan dilarang dilupakan. Kedua alat ini dipakai pada ketika silam sebagai alat untuk memanggil masyarakat sekitar mesjid semoga segera datang melaksanakan sholat 5 saat sehabis adzan dikumandangkan. Kentongan berbentuk mirip tapal kuda mempunyai filosofi kalau jika kentongan itu dipukul, maka warga sekitar harus segera tiba untuk melakukan sholat 5 waktu secepat orang naik kuda.

5. Situs Kolam Wudlu

Situs kolam wudlu dibentuk bersamaan berdirinya bangunan Masjid Demak. Situs ini dulunya dipakai sebagai tempat berwudlu para santri atau musyafir yang berkunjung ke Masjid untuk melakukan sholat. Tetapi, sekarang ini situs itu telah tak dipakai lagi untuk berwudlu dan hanya bisa dilihat sebagai benda peninggalan sejarah.

6. Maksurah

Maksurah yaitu dinding berukir kaligrafi tulisan Arab yang menghiasi bangunan Masjid Demak. Maksurah itu dibuat sekitaran tahun 1866 Masehi, tepatnya ketika Aryo Purbaningrat menjabat sebagai Adipati Demak. Mengenai tulisan dalam kaligrafi itu bermakna mengenai ke-Esa-an Allah.

7. Dampar Kencana

Dampar kencana yaitu singgasana para Sultan yang selanjutnya dialih fungsikan sebagai mimbar khutbah di Masjid Agung Demak. Peninggalan Kerajaan Demak yang satu ini sampai dikala ini masihlah terawat rapi di dalam tempat penyimpanannya di Masjid Demak.

8. Piring Campa

Piring Camapa yaitu piring santunan seorang putri dari Campa yang tidak lain merupakan ibu dari Raden Patah. Piring ini jumlahnya ada 65 buah. Sebagian dipasang sebagai hiasan di dinding masjid, sedangkan sebagian lain dipasang di daerah imam.

Belum ada Komentar untuk "Terbaru - #8 Prasasti Peninggalan Kerajaan Demak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel